SOKOGURU, BANDUNG: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil langkah tegas dalam mengatasi persoalan banjir yang terus menghantui wilayah Panyileukan dan Cinambo.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, meninjau langsung sejumlah titik banjir pada Senin (7/4) dan menegaskan komitmen serius pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini dari hulu ke hilir.
Dalam peninjauan tersebut, Erwin menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah keberadaan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air dan anak sungai.
87 Bangunan Langgar Aturan Sempadan Sungai
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 87 bangunan melanggar aturan sempadan sungai dan dinilai memperparah banjir yang terjadi saat hujan deras mengguyur kota.
Baca juga: Pemkot Bandung Gerak Cepat Tanggulangi Banjir dan Longsor di Ujungberung
“Ini hak bersama yang digunakan untuk kepentingan pribadi, dan tentu tidak benar. Kami akan berdialog dengan warga untuk mencari solusi. Jika tidak bisa dibicarakan, maka bangunan yang menghalangi aliran air akan kami bongkar,” tegas Erwin.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin (tengah). (Ist.Pemkot Bandung)
Penanganan Bertahap: Dari Jangka Pendek hingga Blueprint Kota
Pemkot Bandung akan melakukan penanganan banjir secara bertahap.
Untuk jangka pendek, fokus diarahkan pada penertiban bangunan yang berdiri di atas saluran air, pengerukan saluran yang mengalami pendangkalan, dan pemasangan pompa di titik rawan banjir.
Baca juga: Kunjungi Banjir di Babakan Ciamis, Wali Kota Bandung Farhan Janji Cari Solusi Jangka Panjang
Warga juga diimbau tidak menutup saluran air depan rumah dengan cor permanen, agar petugas bisa membersihkan dan memastikan aliran air tetap lancar.
Selain itu, bantuan darurat seperti makanan, kasur, dan keperluan lainnya juga disiapkan bagi warga terdampak.
Sementara untuk solusi jangka panjang, Pemkot tengah menyusun blueprint drainase kota.
Program ini mencakup pelebaran gorong-gorong, pembangunan kolam retensi, dan normalisasi sungai yang terhambat oleh bangunan liar.
“Kita tidak bisa menyelesaikan banjir dalam semalam. Tapi dengan kolaborasi semua pihak, kita bisa menguranginya secara signifikan, bahkan mencegahnya,” kata Erwin.
Sinergi dan Edukasi Jadi Kunci
Erwin menekankan pentingnya peran serta semua pihak, mulai dari camat, lurah, RW, hingga masyarakat, untuk menjaga fungsi saluran air dan tidak sembarangan mendirikan bangunan.
“Kami tidak hanya hadir untuk menertibkan, tetapi juga berdialog. Kita butuh sinergi antara pemerintah dan warga agar Bandung bisa lebih tangguh menghadapi banjir,” ungkapnya.
Peninjauan ini turut dihadiri oleh Camat Cinambo, Camat Panyileukan, perwakilan Dinas Kesehatan, DSDABM, Dinas Sosial, serta forum RW setempat.
Baca juga: Wali Kota Bandung Tinjau Lokasi Banjir dan Siapkan Langkah Penanganan Darurat
Kehadiran unsur lintas sektor ini menjadi bukti keseriusan Pemkot dalam mencari solusi menyeluruh terhadap bencana yang kerap terjadi saat musim hujan.
Banjir memang bukan masalah baru di Kota Bandung, Pemkot mengambil langkah tegas dan strategi terstruktur yang dimulai dari dialog hingga pembongkaran bangunan pelanggar.
Pemkot Bandung telah menunjukkan bahwa pihaknya tak lagi tinggal diam.
Harapannya, kolaborasi ini menjadi awal dari perubahan besar menuju Bandung yang lebih aman dan bebas banjir. (SG-2)